Sabtu, 08 Oktober 2011

PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah studi tentang kapan, mengapa, bagaimana, dan dimana orang melakukan atau tidak membeli sebuah produk. Ini memadukan unsur-unsur dari psikologi , sosiologi , sosial, antropologi dan ekonomi . Ia mencoba untuk memahami proses pembuatan keputusan pembeli, baik secara individu maupun dalam kelompok. Prilaku konsumen merupakan studi karakteristik konsumen individu seperti demografi dan variabel perilaku dalam upaya untuk memahami keinginan masyarakyat. Hal ini juga mencoba untuk menilai pengaruh pada konsumen dari kelompok-kelompok seperti keluarga, teman, kelompok referensi, dan masyarakat pada umumnya.

Pelanggan mempelajari perilaku didasarkan pada perilaku konsumen membeli, dengan pelanggan memainkan tiga peran yang berbeda dari pengguna, pembayar dan pembeli. Hubungan pemasaran merupakan aset yang berpengaruh untuk analisis perilaku pelanggan karena memiliki minat dalam penemuan ulang dari arti sebenarnya pemasaran melalui penegasan kembali akan pentingnya pelanggan atau pembeli. Sebuah kepentingan yang lebih besar juga ditempatkan pada konsumen, retensi manajemen hubungan pelanggan, kustomisasi personalisasi, dan satu-ke-satu pemasaran. Fungsi sosial dapat dikategorikan ke dalam pilihan sosial dan fungsi kesejahteraan.

Setiap metode untuk penghitungan suara diasumsikan sebagai fungsi sosial tetapi jika kemungkinan Teorema Arrow digunakan untuk fungsi sosial, fungsi kesejahteraan sosial dicapai. Beberapa spesifikasi fungsi sosial ketegasan, netralitas , anonimitas , monotonisitas , kebulatan , homogenitas dan lemah dan kuat optimalitas Pareto. Tidak ada fungsi pilihan sosial memenuhi persyaratan ini dalam skala ordinal secara bersamaan. Karakteristik yang paling penting dari sebuah fungsi sosial adalah identifikasi dari efek interaktif alternatif dan menciptakan hubungan logis dengan peringkat. Pemasaran menyediakan layanan untuk memuaskan pelanggan. Dengan itu dalam pikiran, sistem produktif dianggap dari awal pada tingkat produksi, sampai akhir siklus, konsumen (dikutip dari Wikipedia oleh baswartono@gmail.com).

Senin, 19 September 2011

Asumsi dan definisi

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.

Ekonomi Mikro

Model permintaan dan penawaran

menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1 ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus). baswartono@gmail.com.